Kamis, 17 Desember 2009

Teknik Isolasi

LAPORAN PRAKTIKUM
BAB I
PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang

Setelah kita mempelajari pembiakan miroorganisme pada pada topek II yang telah dilakukan dalam kegiatan praktikum bahwa mikroorganisme terdapat dimana-mana dan karena harus sangat berhati-hati untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang tidak dikehendaki kedalam biakan murni. Mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki itu dapat masuk melalui kontak langsung dengan permukaan atau tangan yang tercemar, tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalam yang belum tersterilkan, ataupun melalui aliran udara.
Utami (2004: 14), Dalam suatu substrat atau media dapat tumbuh dari satu jenis mikroorganisme, dengan demikian lalu dikembangkan suatu teknik pemisahan yang disebut teknik isolasi, sehingga diperoleh atau biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme saja yang disebut biakan murni. Menurut Ferdiaz (1988: 105-106), Kebanyakan bakteri, dapat membentuk koloni pada medium padat, sehingga mudah diisolasi dengan cara menyebarkan sel-sel tersebut pada agar cawan petri sedemikian rupa sehingga tumbuh koloni-koloni yang terpisah. Konsentrasi agar yang digunakan biasanya 1-2%, tetapi kadang-kadang juga digunakan agar yang lebih lunak untuk mengisolasi beberapa mikroba tertentu. Jika komposisi medium yang digunakan harus bebas dari komponen organik, digunakan silika gel sebagai pengganti agar.



    1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah terpaparkan maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana melatih agar mahasisiwa mampu memisahkan mikroorganisme dari suatu substrat kepentingan substrat lain atau dari suatu biakan campuran hingga diperoleh biakan yang murni?



    1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah terpaparkan maka terdapat tujuan sebagai berikut:

  1. Mahasisiwa mampu memisahkan mikroorganisme dari suatu substrat kepentingan substrat lain atau dari suatu biakan campuran hingga diperoleh biakan yang murni

















BAB II
KAJIAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Teknik Isolasi
Utami (2004: 14), Dalam suatu substrat atau media dapat tumbuh dari satu jenis mikroorganisme, dengan demikian lalu dikembangkan suatu teknik pemisahan yang disebut teknik isolasi, sehingga diperoleh atau biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme saja yang disebut biakan murni.
Populasi mikrobe di alam sekitar kita besar lagi komplek. Beratus-ratus spesies pelbagai mikrobe biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk saluran pencernaan dan kulit. Mereka terdapat dalam jumlah yang luar biasa besarnya. Sebagai contoh sekali bersin dapat menyebabkan dapat menyebabkan beribu-ribu mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagi habitat ini memerlukan teknik untuk pemisahan-pemisahan populasi campuran yang rumit ini, atau biakan campuran. Menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni berasal dari suatu populasi sel yang semuanya berasal dari sel induk (Pelczar, 1986: 85-87).


2.2 Macam-macam Teknik Isolasi

  1. Tektik Menggores (streak plate)

Teknik menggores adalah apabila mikroorganisme berada dalam suatu suspensi atau suatu padatan, lalu dengan jarum inokulasi diambil dan digoreskan pada medium tertentu maka cara ini disebut cara menggores.


2. Teknik Menuangan (poured plate)
Teknik menuang yaitu apabila mikroorganisme yang akan dipisahkan berada dalam satu suspensi, untuk memisahkan dituangkan kedalam medium tertentu maka disebut teknik menuang (Utami, 2004: 14).
Menurut Ferdiaz (1988: 106), media ini berbeda dengan metode goresan karena agar steril yang akan diinoulaasikan masih dalam bentuk cair tetapi telah didinginkan sampai suhu 47 – 500 C. agar tersebbuut diggunakan untuk mengencerkan kultur dengan menggunakan loop kemudian dituangkan pada cawan petri.
Apabila kita ingin menginokulasi biakan murni bakteri dari mulut kita, maka liur itu diinokulasikan sedikit saja pada medium yang cocok sedemikian rupa hingga sel-sel mirobe tumbuh terpisah-pisah pada medium tadi. Bahan yang diinukolasi pada medium itu disebut inokulum. Dengan menginokulasi bahan medium agar nutrien (“nutrient agar”) dengan metode cawan gores atau metode cawan tuang, sel-sel itu akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mirobe individu itu memperbanyak diri sedemikian cepatnya hingga di dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuk massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni tampak oleh mata bugil. Setiap koloni yang berlainan dapat mewakili macam organisme yang berbeda-beda, setiap koloni agaknya merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme. Jika dua sel mikrobe pada inokulum asal terlalu berdekatan letaknya pada medium agar maka koloni yang terbentuk dari masing-masing sel dapat bercampur denagn sesamanya, atau paling tidak bersentuhan, jadi masing sel dapat diamati itu bukanlah satu biakan murni (Pelczar, 1986: 85-87).
Metode yang lebih langsung untuk mengisolasi mikroorganisme tunggal ialah dengan menggunakan alat manipulatormikro yang disebut kuarmikro (microscopic probe) untuk memindahkan satu sel dari suspensi zat alir sel (Pelczar, 1986: 85-87).








BAB III
METODE PRAKTIKUM


3.1 Tempat dan Waktu
Pada praktikum yang telah dilakukan khusus pada teknik isolasi di lakukan di laboratorium biologi pada tgl 26 april 2007 ( 07.00 - 0.8.50 WIB).


3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapu alat yang digunakan pada praktikum teknik isolasi adalah sebagai berikut:

  • Jarum inokulum ujung bulat 1


  • Bunsen 1


  • 3 cawan petri


  • Tabung reaksi 1


  • Rak tabung 1



3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:

  • Biakan mikroba yang diperoleh dari praktikum topek III


  • 3 tabung AN mereng steril


  • 3 tabung AN tegak steril



3.3 Cara Kerja

    1. Mencairkan medium agar tegak dalam pemanas air hingga suhunya 400 C


    2. Menuangkan kedalam cawan petri steril, membiarkan membeku


    3. memilih 3 macam koloni bakteri yamh berasal dari biakan campuran praktikum topik III pada medium padat dalam cawan petri dan medium miring yang telah tersedia


    4. Mengambil sedikit bakteri dari biakan yang dipilih dengan menggunakan jarum inokulum


    5. Menggoreskan pada medium padat dalam cawan petri. Menggoreskan dapat dimulai dari satu titik membentuk garis zigzag atau dari beberapa titik membentuk garis-garis yang sejajar


    6. Mengambil bakteri dengan cara yang sama seperti tadi, lalu menggoreskan pada agar yang steril


    7. Menginkubasikan semua biakan pada suhu kamar selama 2x24 jam


    8. Melakukan pengamatan dan mencatat bentuk koloni bakteri tersebut













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Pada praktikum yang telah dilakukan yaitu pada teknik isolasi dengan menginkubasikan selama 1x24 jam maka mendapatkan hasil setelah pengamatan sebagai berikut:



  • Pengamatan Hari ke-1

Morfologi
Jumlah koloni
Warna koloni
Lebar atau panjang
gambar
keterangan
Cawan lurus
Banyak
Putih suram
Melebar, bulat, memanjang


Menyebar
Zigzag
6
Putih suram
2mm


Mengumpul
Segitiga
Banyak
Putih
5mm


menyebar



  • Pengamatan Hari ke-2

Morfologi Jumlah koloniWarna koloniLebar atau panjangGambar keteranganCawan lurusBanyak Putih suram Melebar, bulat, memanjangMenyebarZigzag 6Putih suramMelebar MengumpulSegitiga Banyak Putih Melebar menyebar4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan pada topik tektik isolalasi dengan menggunakan medium agar tegak dicairkan kedalam pemanas air hingga suhunya 400 C kemuddan menuangkannya edalam cawan Petri sampai membeku, baru kemudian tenik isolalsi dilakukan. Pada teknik isolasi menggunakan sample alkalin atau bakter pada umunya, yang telah dibiakkan didalam tabung reaksi miring setelah itu diinkubasikkan selama 1x24 jam dilakukan pengamatan.









  • Pada pengamatan pertama

    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis lurus, yaitu terdapat koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebut, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.


    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis zigzag, yaitu terdapat koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebutdengan mengumpul, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.


    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis segitiga, yaitu terdapat koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebut dengan menyebar dipermukaan medium, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.





  • Pengamatan ke-2

    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis lurus, yaitu terdapat pertambahan koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebut menyebar hamper rata dipermukaan medium cawan petri, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.


    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis zigzag, yaitu terdapat pertambahan koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebut dan menyebaar diseluruh permukaan cawan petri, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.


    • Cawan Petri dengan menggoreskan jarum inokulum secara garis segitiga, yaitu terdapat pertambahan koloni mikroba yang terdapat disampingnya garis dan berada digaris tersebut secara menyebar dipermukaan seluruh medium cawan Petri hamper tertutup, dan berbentuk bulat dengan warna putih suram.


Pada pengamatan telah didapat bahwa bakteri yang di inokulasikan pada masing-masing cawan Petri dengan cara menggoreskan memakai jarum inokulum dengan garis zigzag, lurus, dan segitiga tidak hanya terdapat di garis-gasir tersebut bahkan menyebar di seluru permukaan cawan Petri. Adapu mikroba yang tidak diinginkan perumbuhannya yaitu diseluruh permukaan cawan Petri mungkin dikarenakan bahwa cawan Petri, alat maupun bahan yang elah digunakan kurang steril, ataupun mikroba tersebut dikarenakan boleh jadi melalui udara atau tangan dari praktikan yang kurang steril.
Menurut Hadioeutomo (1993: 33), mikroorganisme terdapat dimana-mana dan karena harus sangat berhati-hati untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang tidak dikehendaki kedalam biakan murni. Mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki itu dapat masuk melalui kontak langsung dengan permukaan atau tangan yang tercemar, tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalam yang belum tersterilkan, ataupun melalui aliran udara.













BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan
Dalam suatu substrat atau media dapat tumbuh dari satu jenis mikroorganisme, dengan demikian lalu dikembangkan suatu teknik pemisahan yang disebut teknik isolasi, sehingga diperoleh atau biakan yang hanya terdiri dari satu jenis mikroorganisme saja yang disebut biakan murni.
Ada dua macam teknik isolasi yaitu:

  • Teknik menggores adalah apabila mikroorganisme berada dalam suatu suspensi atau suatu padatan, lalu dengan jarum inokulasi diambil dan digoreskan pada medium tertentu maka cara ini disebut cara menggores


  • Teknik menuang yaitu apabila mikroorganisme yang akan dipisahkan berada dalam satu suspensi, untuk memisahkan dituangkan kedalam medium tertentu maka disebut teknik menuang.

Pada pengamatan telah didapat bahwa bakteri yang di inokulasikan pada masing-masing cawan Petri dengan cara menggoreskan memakai jarum inokulum dengan garis zigzag, lurus, dan segitiga tidak hanya terdapat di garis-gasir tersebut bahkan menyebar di seluru permukaan cawan Petri.
Mikroorganisme terdapat dimana-mana dan karena harus sangat berhati-hati untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang tidak dikehendaki kedalam biakan murni. Mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki itu dapat masuk melalui kontak langsung dengan permukaan atau tangan yang tercemar, tersentuhnya media atau permukaan tabung bagian dalam yang belum tersterilkan, ataupun melalui aliran udara.


5.2 Saran

  • Asisten satu dengan yang lain harus konsisten terhadap format laporan agar tidak terjadi refisi secara berulang-ulang.



DAFTAR PUSTAKA


Ferdiaz, Srikandi. 1988. Fisiologi Fermentasi. Boogor: IPB Bogor
Hadioeutomo, R,s. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik Dan Prosedur Dasar Laboratorium. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm: 44-57
Pelczar, Michael, dkk. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia. Hlm: 2-3, 140-142
Utami, Ulfa. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Islam Negeri Malang. Hlm: 6-7
Wheeler dan Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar