Kamis, 17 Desember 2009

Respirasi Bakteri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob.respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima electron disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima electron disebut respirasi anaerob (Utami,2004:16).
Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri baik media padat maupun media cair, untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair. dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh. bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob fakultatif akan tumbuh tersebar pada medium cair tersebut, sebagai bakteri mikroaerofil akan tumbuh sedikit dibawah permukaan dan pada pengamatan ini harus dilaksakan karena untuk mengetahui sifat respirasi bakteri.

1.2Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka dari rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
1.Bagaimana mengetahui sifat respirasi bakteri?
2.Bagaimana cara mengidentifikasi berdasarkan sifat respirasinya?

1.3Tujuan
Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka dari tujuan dalam praktikum ini adalah:
1.Mengetahui sifat respirasi bakteri
2.Dapat mengidentifikasi berdasarkan sifat respirasinya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Respirasi Bakteri
Respirasi didefinisikan sebagai penggunaan rantai angkut electron untuk mengantarkan electron ke penerima electron anorganik akhir. energi diperoleh melalui fosforilasi oksidatif tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima electron terakhir (respirasi aerob) atau senyama anargonik lainnya (respirasi anaerob) (wheelr,1993:103).
Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob.respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima electron disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima electron disebut respirasi anaerob (Utami,2004:16).
Gas-gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah oksigen dan karbon diokside. Bakteri memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal respon terhadap oksigen bebas dan atas dasar tersebut maka mudah sekali untuk membagi mereka menjadi empat kelomok aerobic ,anaerob, anaerob fakultatif, mikroanaerob, dan kelompok ini dapat dibedakan menurut pola pertumbuhan didalam tabung-tabung reaksi yang kurang lebih (Pelczar, 1986: 140).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Baktri
1.Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
2.Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3.Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4.Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri (Anonymous,2005).
Respirasi Aerob
Banyak organisme dapat menggunakan oksigen sebagai penerima hydrogen terakhir, dalam hal demikian, tidak perlu mereduksi hasil antara seperti halnya pada fermentasi sebagai akibat, hasil antara semacam itu dapat dioksidasi secara sempurna menjadi CO2 Dan H2O. Hal ini merupakan keuntungan luar biasa bagi organisme itu karena banyaknya energi yang tersedia dari oksidasi sempurna molekul glukosa lebih besar dari pada energi yang diperoleh dari fermentasi glukosa. Hal ini terjadi karena jalan bertahap setiap pasangan electron dari NADH ke oksigen melalui serangkaian pengangkutan tiga molekul ATP (wheelr,1993:103).
Respirasi Anaerob
Ada kelompok organisme terakhir yang terpisahkan karena organisme ini bukan pula fermetatif. bakteri ini adalah anaerob obligat, tetapi, bukannya menggunakan hasil antara mtabolismenya, organisme tersebut menggunakan ion-ion anorganik sebagai penerima electron terakhir. organize semacam ini dapat dibagi lagi menjadi tiga tipe: pereduksi netrat , pereduksi sulfat, pereduksi metan (Suriawiria, 1986: 47).

BAB II
METODELOGI KERJA


3.1 Tempat dan Waktu
Pada praktikum yang telah dilakukan khusus pada teknik pewarnaan di lakukan di laboratorium biologi pada tgl 13 mei 2007 ( 07.00 - 0.8.50 WIB)

3.2. Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
inkubator
tabung reaksi
kapas

Bahan
Adapun bahan yang telah digunakan pada praktikum ini adalah:
biakan murni bakteri dalam media agar miring yang berumus 1x24 jam
media cair

3.3 Cara Kerja
a.Menyiapkan 3 media cair dalam tabung kultur yang sudah steril
b.Mengambil biakan murni bakteri
c.Menginokulasi sebanyak 1 ose masing-masing biakan kedalam media cair secara asptik
d.Meratakan suspensi inokulum tadi dengan cara memutar-mutar tabung kultur diantara kedua telapak tangan
e.Menginokulasi biakan bakteri pada suhu 370C selama 2x24 jam
f.Mengamati akumulasi pertumbuhan bakteri tersebut, kemudian menentukan kelompok bakteri
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pada pengamatan yang telah dilakukan maka mendapatkan hasil sebagai berikut:
Bakteri
Letak
Jenis
S (kuning) I
S (kuning) II
S (kuning) III
Bawah
Bawah
Bawah
Anaerob
Anaerob
Anaerob
E (hitam) I
E (hitam) II
E (hitam) III
Atas
Atas
Atas
Aerob
Aerob
Aerob









Gambar 1. Aerob








Gambar 2. Anarob
4.2 Pembahasa
Pada praktikum yang telah dilakukan pada topek respirasi bakteri telah ditemukannya bahwa bakteri mengadakan respirasi secara aerob dan anaerob. Menurut Utami (2004), Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob.respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima electron disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima electron disebut respirasi anaerob.
a.Rerpirasi Aerop
Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri baik media padat maupun media cair, untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair. dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh.. pada pengamatan yang telah dilakukan yaitu terdapat bahwa respirasi bakteri secara aerob yaitu pada pengamatan respirasi bahwa bakteri terdapat pada tabung reaksi pada daerah atas permukaan tabung reaksi. Menurut Utami (2004:26), bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena ia akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan
b.Respirasi Anaerob
Pada pengamatan yang telah dilakukan yaitu terdapat bahwa respirasi bakteri secara anaerob yaitu pada pengamatan respirasi bahwa bakteri terdapat pada tabung reaksi pada daerah bawah dan jauh dengan permukaan.
Organisme anaerobik atau anaerob adalah setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh.
Anaerob obligat akan mati bila terpapar pada oksigen dengan kadar atmosfer.
anaerob fakultatif dapat menggunakan oksigen jika tersedia.
Organisme aerotoleran dapat hidup walaupun terdapat oksigen di sekitarnya, tetapi mereka tetap anaerobik karena mereka tidak menggunakan oksigen sebagai terminal electron acceptor (akseptor elektron terminal). Mikroaerofil adalah organisme yang dapat menggunakan oksigen, tetapi hanya pada konsentrasi yang rendah (rentang mikromolar rendah); pertumbuhannya dihambat oleh level oksigen yang normal (sekitar 200 mikromolar). Nanaerob adalah organisme yang tidak dapat tumbuh bila terdapat konsentrasi mikromolar oksigen, tetapi dapat tumbuh dan diuntungkan pada konsentrasi nanomolar oksigen (Anonymous,2005).
Anaerob obligat dapat menggunakan fermentasi atau respirasi anaerobic . Jika terdapat oksigen, anaerob fakultatif menggunakan, respirasi aerobik; tanpa oksigen beberapa diantaranya berfermentasi, beberapa lagi menggunakan respirasi anaerobik. Organisme aerotoleran hanya dapat berfermentasi. Mikroaerofil melakukan respirasi aerobik, dan beberapa diantaranya dapat juga melakukan respirasi anaerobic (Anonymous,2005).
Terdapat beberapa persamaan kimia untuk reaksi fermentasi anaerobik.
Organisme anaerobik fermentatif biasanya menggunakan jalur fermentasi asam laktat:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat → 2 asam laktat + 2 ATP
Energi yang dilepaskan pada persamaan ini sekitar 150 kJ per mol, yang disimpan dalam regenerasi dua ATP dari ADP per glukosa. Ini hanya 5% energi per molekul gula daripada yang dapat dihasilkan oleh reaksi aerobic (Anonymous,2005).
Tumbuhan dan jamur (contohnya ragi) biasanya melakukan fermentasi alcohol (etanol) ketika oksigen terbatas melalui reaksi berikut:
C6H12O6 + 2 ADP + 2 fosfat → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 ATP
Energi yang dilepaskan sekitar 180 kJ per mol, yang disimpan dalam regenerasi dua ATP dari ADP per glukosa (Anonymous,2005).
Bakteri anaerobik dan archaea menggunakan jalur ini dan beberapa jalur lainnya dalam melakukan fermentasi seperti: fermentasi asam propionat, fermentasi asam butirat, fermentasi pelarut, fermentasi asam campuran, fermentasi butanediol, fermentasi Stickland, asetogenesis atau metanogenesis (Anonymous,2005).
Beberapa bakteri anaerobik menghasilkan toksin (racun) seperti toksin tetanus atau botulinum yang sangat berbahaya bagi organisme yang lebih besar, termasuk manusia (Anonymous,2005).
Anaerob obligat akan mati bila terdapat oksigen karena tidak adanya enzim superoksida dismutase dan katalase yang dapat mengubah superoksida berbahaya yang timbul dalam selnya karena adanya oksigen (Anonymous,2005).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada pengamatan respirasi baktei telah terdapat kesimpulan bahwa respirasi bakteri secara aerob dan anaerob.
a.Rerpirasi Aerop
Pengamatan terhadap kelompok bakteri yang mempunyai perbedaan sifat respirasi dapat dilakukan pada media pertumbuhan bakteri baik media padat maupun media cair, untuk memperjelas pengamatan terhadap sifat respirasi bakteri biasanya menggunakan media cair. dalam media cair pertumbuhan bakteri tersebut dapat diamati lebih jelas dengan mengamati akumulasi dari sel-sel bakteri yang tumbuh..
. b.Respirasi Anaerob
Pada pengamatan yang telah dilakukan yaitu terdapat bahwa respirasi bakteri secara anaerob yaitu pada pengamatan respirasi bahwa bakteri terdapat pada tabung reaksi pada daerah bawah dan jauh dengan permukaan.


DAFTAR PUSTAKA

Pelczar, Michael, dkk. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia. Hlm: 2-3, 140-142

Suriawiria, Unus. 1986. Buku Materi Pokok Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit Karunia Jakarta Universitas Terbuka. Hlm: 43

Utami, Ulfa. 2004. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Universitas Islam Negeri Malang. Hlm:21

Wheeler dan Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Hlm 30-31


http://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Perubahanterkait/Organisme_anaerobik akses 24 mei 2007

3 komentar: